Selasa, 29 September 2015
Selasa, 22 September 2015
Macam-Macam Atletik
ATLETIK
Olahraga sepertinya
tetap menjadi pilhan terbaik nan harus dilakukan bila kita ingin memiliki tubuh
nan sehat. Sepertinya olahraga nan paling sederhana, murah, dan dapat dilakukan
oleh siapa pun salah satunya ialah lari. Lari termasuk dalam cabang cabang
atletik.
Cabang-cabang atletik meliputi olahraga
lari, lompat, dan lempar. Atletik merupakan cabang olahraga nan telah
diperlombakan sejak olimpiade pertama dilaksanakan pada 776 SM lalu.
Mengingat zaman dahulu
masih belum banyak terdapat beberapa fasilitas olahraga, tampaknya menjadi hal
nan sangat wajar bila cabang cabang atletik menjadi satu-satunya jenis olahraga
nan diperlombakan pada saat pertama kali olimpiade digelar.
Pada saat dikenalkan
pertama kali di kejuaraan olimpiade, Bangsa Yunani membuat semacam pembagian
kategori perlombaan. Kategori perlombaan nan memfokuskan pada olahraga lari dan
melempar ialah Roman Game. Ketegori ini syahdan berakar dari Yunani murni.
Perlombaan olahraga
ini rupanya sangat digemari oleh anak-anak bangsawan pada masa itu. Mereka pun
kemudian dilatih berlari, bertarung, bergulat, berkuda, memanah, dan latihan
menggunakan senjata. Beberapa pertandingan pun sering digelar antara mereka.
Ketika seseorang ingin
menggeluti cabang cabang atletik maka secara langsung orang itu harus dapat
berlari lebih cepat, melompat jauh lebih tinggi, dan melempar lebih jauh. Jika
tidak, maka akan bisa dipastikan dia akan selalu kalah dalam setiap perlombaan
atletik.
Cabang-cabang atletik
nan selalu diperlombakan dalam olimpiade sebenarnya sering kita lakukan
sehari-hari, seperti berlari ketika akan mengejar sesuatu, melompat ketika
menemukan penghalang, dan melempar ketika ada sesuatu nan memang harus
dilempar.
Arena buat perlombaan
cabang cabang atletik biasanya terdapat di dalam dan luar ruangan. Terdiri atas
arena jalur nan digunakan buat berlari, dan arena lapangan nan biasa digunakan
buat melompat dan melempar.
Sebenarnya cabang
cabang atletik pada dasarnya memiliki tiga induk olahraga, yaitu lari, lompat,
dan lempar. Masing-masing induk olahraga tersebut memiliki beberapa anakan
cabang nan biasa diperlombakan.
Cabang Atletik Lari
Salah satu cabang
cabang atletik yaitu cabang atletik lari
Cabang ini mempunyai
beberapa kategori nan biasa dilombakan di arena jalur, di antaranya sebagai
berikut.
- Sprint,
jeda lari dari kategori olahraga lari ini biasanya antara, 60 meter buat
di dalam ruangan, dan 100 hingga 400 meter.
Dalam perlombaan lari,
ada tiga cara star, adalah :
- star berdiri ( standing start )
- star jongkok ( crouching start )
- start melayang ( flying start ) dilakukan hanya buat pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.
- star berdiri ( standing start )
- star jongkok ( crouching start )
- start melayang ( flying start ) dilakukan hanya buat pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.
- Lari
berintang, jaraknya sekitar 300 meter. Dalam kategori ini pelari akan
menemui beberapa rintangan.
- Halang
rintang/gawang, buat lari jenis ini biasanya memiliki jeda antara 110
meter hingga 400 meter.
Lari steeple – chase
3000 m termasuk kedalam lari jeda jauh dengan melalui rintangan-rintangan.
Rintangan itu ada dua macam;
1.Rintangan Gawang
2.Rintangan Air dengan
Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran spesifik dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara buat melampaui rintangan gawang nan banyak digunakan ialah :
(a)Seperti lari gawang biasa,
(b)Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran spesifik dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara buat melampaui rintangan gawang nan banyak digunakan ialah :
(a)Seperti lari gawang biasa,
(b)Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
- Estafet.
Kategori perlombaan lari jenis ini memiliki empat variasi jarak. Jeda 100,
200, 400, dan 800 meter, masing-masing dilakukan olah empat pelari dalam
satu jalur lintasan.
Lari sambung atau lari
estafet ialah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik nan dilaksanakan
secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat
orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari
sambung ada kekhususan nan tak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu
memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari
berikutnya.
Cabang Atletik Lompat
Salah satu cabang
cabang atletik yaitu cabang atletik lompat.
Cabang ini biasa dilakukan di arena lapangan, dan memiliki empat kategori nan
dilombakan, antara lain:
- Lompat
tinggi, olahraga ini mengharuskan atletnya buat melompat dengan
menggunakan mistar nan ditekankan ke permukaan sehingga bisa melewati
galah nan telah disediakan.
Ketinggian lompatan
nan dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari kemampuan dan persiapan
bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddle dimana ketiga badan
melewati mistar dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di
mistar telengkup.
- Lompat
galah, atlet diharuskan buat melompati mistar nan telah disangga oleh
kedua tiang.
Lompat nan memakai
tongkat,Tiang galah ialah sebuah acara di lapangan atletik nan menggunakan
orang nan panjang, fleksibel sebagai tiang donasi melompat ke atas sebuah bar.
Tiang jumping kompetisi nan dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans dan Celt.
Sudah penuh medali di event Olimpiade sejak 1896 buat laki-laki dan perempuan
sejak 2000.
- Lompat
jauh, olahraga ini tak menggunakan alat. Atlet hanya harus mempersiapkan
ancang-ancang supaya dapat melompat sejauh mungkin.
Suatu akivitas gerakan
yg dilakukan di dalam lompatan buat mencapai lompatan yg sejauh-sejauhnya.
Ukuran Lapangan lompat jauh buat jeda awalan lari sampai balok tumpuan 45m,
balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m,
lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter
Gerak lompat jauh merupakan gerakan
dari perpaduan antara Kecepatan ( speed ), Kekuatan
( stenght ), Kelenturan ( flexibility ), Daya tahan
( endurance ), Ketepatan (acuration ).
Gaya lompatan dalam
Lompat Jauh nan sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya Menggantung, Gaya
jalan di udara.
- Lompat
ganda, olahraga ini sama seperti lompat tinggi, namun dilakukan oleh dua
orang sekaligus.
Cabang Atletik Lempar
Salah satu cabang
cabang atletik yaitu cabang atletik lempar. Cabang atletik lempar dilakukan di
arena lapangan, sama dengan cabang cabang atletik lompat. Cabang ini mempunyai
empat cabang nan dilombakan, di antaranya:
- Tolak
peluru, cabang olahraga ini dilakukan dengan cara melemparkan bola besi
nan sangat berat (peluru) sejauh mungkin.
Tolak Peluru merupakan
suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau tolakan yg
sejauh-jauhnya. Peluru nan digunakan terbuat dari besi berbentuk bulat telur
dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang
terpenting dari Tolak peluru ialah peluru harus didorong keluar dengan
kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi buat menolak
harus ditekankan pada kaki. sebab kaki ialah bagian nan terkuat dari badan.
- Lempar
peluru, kurang lebih sama dengan nan dilakukan pada tolak peluru.
- Lempar
lembing, nan harus dilemparkan sejauh mungkin dalam olahraga ini ialah
lembing (sejenis tombak).
Lembing dipegang pada
bagian pegangannya nan diikat dengan tali sepanjang 20cm, dengan jari
kelingking terdekat pada ujung lembing, sedangkan ibu jari dan telunjuk atau
telunjuk dan jari tengah memegang erat ikatan tali pegangan nan berbentuk
tonjolan. Pegangan itu harus kuat dan jari-jari lainya menahan lembing di atas
telapak tangan. Telapak tangan harus tetap menghadap ke atas selama gerakan
melempar.
- Lempar
cakram, buat cabang ini, benda nan dilemparkan ialah cakram. Bentuknya
kurang lebih seperti piring.
Ada 3 termin dalam
melempar cakram
1. persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan secara berulang-ulang .saat cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
2. aplikasi - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40o ) - lepaskan cakram pada saat berada di depan muka
3. epilog - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan ke depan buat menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks buat menjaga ekuilibrium badan
1. persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan secara berulang-ulang .saat cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
2. aplikasi - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40o ) - lepaskan cakram pada saat berada di depan muka
3. epilog - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan ke depan buat menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks buat menjaga ekuilibrium badan
Mengasyikan bukan bila
Anda lebih mengenal majemuk cabang cabang atletik nan ada.
Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “athlon atau athlum”
artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. Orang yang
melakukannya dinamakan “athleta” (atlet). Atletik adalah salah satu cabang
olahraga yang dipertandingan/ diperlombakan yang meliputi nomor jalan, lari,
lompat, dan lempar. Istilah “athletic” dalam bahasa Inggris dan atletik dalam
bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga
yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bolabasket, tenis,
sepakbola, senam dan lain-lain.
Menurut sejarah, bangsa
Yunani yang pertama kali menyelenggarakan perlombaan atletik. Hal ini dapat
dibaca dari karya pujangga Yunani Purba bernama Homerus. Atletik itu sendiri
berasal dari bahasa Yunani “Athlos”, artinya lomba. pada waktu itu cabang
olahraga atletik dikenal dengan pentahlon atau panca lomba dan decathlon atau
dasa lomba. pada nomor lari (marathon), nomor ini merupakan kegiatan berlari
yang telah dimulai sejak tahun 490 sebelum Masehi. Kegiatan itu berawal dari
sebuah kota kecil yang bernama Marathon, 40 km dari Athena. Jarak sepanjang
itulah yang diperlombakan dalam Olimpiade 1889 di Athena. Baru pada tahun 1908,
jarak marathon dibakukan menjadi jarak 42,195 km. Sejak itu, cabang olahraga
marathon selalu menjadi puncak sekaligus penutup seluruh rangkaian olahraga.
Olimpiade modern
dilaksanakan atas prakarsa seorang warga negara Prancis yang bernama Baron
Peire Louherbin pada tahun 1896 bertempat di Athena Yunani. Dalam Olimpiade tersebut
nomor atletik merupakan tambang medali yang diperebutkan. Namun organisasi
olahraga atletik internasional baru terbentuk pada tanggal 17 juli 1912 pada
Olimpiade ke-5 di Stockhom, Swedia dengan nama “International Amateur Athletic
Federation” yang disingkat IAAF. Sejak saat itu, atletik mengalami perkembangan
yang sangat pesat. pada tanggal 3 September 1950 di Indonesia berdiri PASI
(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Jalan Cepat
Jalan cepat adalah suatu
nomor atletik yang harus dilakukan dengan segala kesungguhan. Pertama kali
diadakan pada tahun 1912 jalan cepat 10 km diselenggarakan pada lintasan
sebagai salah satu nomor olimpiade tahun 1976 tercantum nomor jalan cepat 20
km, yang sejak 1956 dipertandingkan dalam olimpiade. Tetapi pada olimpiade
tahun 1980 di Mokswa, jalan cepat 50 km dicantumkan lagi dalam nomor
perlombaan. pada tahun-tahun terakhir ini perlombaan jalan cepat mulai banyak
penggemarnya dan dibicarakan. Dalam olimpiade modern perlombaan jalan cepat 20
km, dan 50 km telah lama menjadi nomor yang selalu diperlombakan.
Di Indonesia perlombaan
jalan cepat sebagai nomor yang diperlombakan pada kejuaraan nasional atletik
tahun 1978. Jarak yang diperlombakan ialah untuk wanita: 5 km dan 10 km, dan
untuk pria: 10 km dan 20 km.
Perbedaan antara Jalan Cepat dan Lari
Secara awam gerakan
jalan dengan lari tidak ada perbedaan yang berarti. Baik jalan maupun lari
adalah gerakan memindahkan badan ke depan dengan langkah-langkah kaki.
Perbedaan jalan cepat dan lari adalah sebagai berikut.
Jalan cepat : pada
gerakan jalan cepat selalu ada kaki yang kontak dengan tanah. Artinya, setiap
saat salah satu kaki selalu kontak tanah. Lari : Dalam gerakan lari, ada saat
melayang, pada waktu melangkah. Artinya, pada saat tertentu kedua kaki lepas
atau tidak menyetuh/ menginjak tanah.
Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat
Jalan cepat adalah gerak
maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa sehingga kontak dengan tanah
tetap terpelihara dan tidak terputus. Pelaksanaan perlombaan jalan cepat itu
diawali dengan adanya pemberangkatan (start) dan diakhiri dengan melewati garis
finish, maka untuk teknik jalan cepat ini dapat dibagi ke dalam tiga bagian,
yaitu : teknik start, teknik jalan cepat, dan teknik melewati garis finish.
Prinsip dasar jalan cepat akan diuraikan secara lengkap sebagai berikut.
a. Start
Start perlombaan jalan
cepat dilakukan dengan start berdiri. Karena start pada jalan cepat ini kurang
berpengaruh terhadap hasil perlombaan maka tidak ada teknik khusus yang harus
dipelajari atau dilatih. Sikap start pada umumnya adalah sebagai berikut.
b. Prinsip Dasar Jalan Cepat
- Langkah, Dimulai dengan gerakan
mengangkat paha kaki ayun ke depan, lutut terlipat, tungkai badan
bergantung ke depan, karena ayunan paha ke depan tungkai bawah ikut
terayun ke depan, lutut menjadi lurus, kemudian menapak ke tumit terlebih
dahulu menyentuh tanah; bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu
menolak dengan mengangkat tumit selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari
tanah berganti menjadi kaki ayun.
- Kecondongan badan sedikit ke
depan dengan ayunan lengan. Siku dilipat lebih kurang 90 derajat, ayunan
lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan seirama dengan langkah kaki.
c. Finish
Tidak ada teknik khusus
untuk finish ini. Umumnya jalan terus hingga melewati garis finish, baru
dikendorkan kecepatan jalannya setelah melewati jarak lima meter. Untuk
memperoleh langkah- langkah yang tidak sampai terangkat sehingga melayang, maka
pemindahan berat badan dari satu kaki ke kaki lain harus nampak jelas pada
gerak panggul.
Prinsip Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat
a. Aktivitas Pembelajaran Fase Tumpuan Dua Kaki
Sekarang praktikkan fase tumpuan dua kaki jalan cepat dengan cara berikut ini.
- Coba perhatikan dan amati
contoh yang diperagakan oleh guru cara melakukan fase tumpuan dua kaki
gerakan jalan cepat.
- Lakukan seperti yang
dipraktikkan oleh guru.
- Rasakan saat kamu melakukan
gerakan tersebut.
- Bandingkanlah dengan gerakan
yang kamu lakukan dengan contoh yang diberikan oleh gurumu.
- Gerakan yang mana mudah untuk
kamu lakukan?
b. Aktivitas Pembelajaran
Fase Tarikan
Sekarang praktikkan fase tarikan jalan cepat dengan cara berikut ini.
Sekarang praktikkan fase tarikan jalan cepat dengan cara berikut ini.
- Coba perhatikan dan amati
contoh yang diperagakan oleh guru cara melakukan fase tarikan gerakan
jalan cepat.
- Lakukan seperti yang
dipraktikkan oleh guru.
- Rasakan saat kamu melakukan
gerakan tersebut.
- Bandingkanlah dengan gerakan
yang kamu lakukan dengan contoh yang diberikan oleh gurumu.
- Gerakan yang mana mudah untuk
kamu lakukan?
c. Aktivitas Pembelajaran
Fase Relaksasi
Sekarang praktikkan fase relaksasi gerakan jalan cepat dengan cara berikut ini.
Sekarang praktikkan fase relaksasi gerakan jalan cepat dengan cara berikut ini.
- Coba perhatikan dan amati
contoh yang diperagakan oleh guru cara melakukan fase relaksasi gerakan
jalan cepat.
- Lakukan seperti yang
dipraktikkan oleh guru.
- Rasakan saat kamu melakukan
gerakan tersebut.
- Bandingkanlah dengan gerakan
yang kamu lakukan dengan contoh yang diberikan oleh gurumu.
- Gerakan yang mana mudah untuk
kamu lakukan?
d. Aktivitas Pembelajaran
Fase Dorongan
Sekarang praktikkan fase dorongan jalan cepat dengan cara berikut ini.
Sekarang praktikkan fase dorongan jalan cepat dengan cara berikut ini.
- Coba perhatikan dan amati
contoh yang diperagakan oleh guru cara melakukan fase dorongan gerakan
jalan cepat.
- Lakukan seperti yang
dipraktikkan oleh guru.
- Rasakan saat kamu melakukan
gerakan tersebut.
- Bandingkanlah dengan gerakan
yang kamu lakukan dengan contoh yang diberikan oleh gurumu.
Gerakan yang mana mudah untuk kamu lakukan?
Aktivitas Jalan Cepat
a. Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat pada Lintasan Lurus
Cara melakukan jalan cepat pada lintasan lurus adalah sebagai berikut.
a. Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat pada Lintasan Lurus
Cara melakukan jalan cepat pada lintasan lurus adalah sebagai berikut.
- Berjalan sepanjang lintasan dan
upayakan agar telapak kaki mengikuti sebuah garis lurus.
- Menjaga agar badan bergerak
pada jalur lurus sehingga tidak terjadi pengurangan jangkauan langkah
ataupun kecepatan.
- Berkonsentrasi pada gerak
sebelah kaki dalam tahap penarikan dengan menancapkan tumit pada tanah dan
berkonsentrasi pada gerak tersebut oleh kaki yang lain, kemudian
perhatikan kedua kaki.
- Seperti Pembelajaran 3) tetapi
berkonsentrasi pada kaki pendorong.
- Lakukan pembelajaran di atas
berulang kali, pertama dengan satu kaki kemudian dengan kedua belah kaki.
dengan langkah terkontrol, lakukan langkah-langkah percepatan dan
perubahan-perubahan irama jalan, pada jarak- jarak yang pendek.
b. Aktivitas Pembelajaran
Jalan Cepat pada Tikungan
Cara melakukan jalan cepat pada tikungan adalah sebagai berikut :
Cara melakukan jalan cepat pada tikungan adalah sebagai berikut :
- Badan dan kepala diusahakan
tetap vertikal, lengan bengkok pada siku dengan sudut ±90ยบ.
- Kaki belakang setelah melakukan
dorongan dengan sempurna, bergerak maju ke depan, bengkok dan ujung jari
kaki dekat dengan tanah.
- Kaki depan ditarik ke belakang
dan diluruskan sampai mencapai penarikan dan dorongan.
- Kaki-kaki bergerak pada satu
garis dalam arah jalan cepat dan titik pusat gravitasi menempuh jalur yang
sama.
c. Aktivitas Pembelajaran
Jalan Cepat Menempuh Jarak 200 Meter
Pembelajaran jalan cepat
dapat dilakukan dengan cara naik dan turun bukit, berbaris dengan langkah
besar, jalan cepat dengan berbagai kecepatan, pembelajaran senam untuk
memudahkan gerak pinggung dan bahu, dan untuk menguatkan otot-otot kaki, perut,
dan punggung. Pembelajaran jalan cepat menempuh jarak 200 meter dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
1) Start
Start perlombaan jalan
cepat dilakukan dengan start berdiri. Karena start pada jalan cepat ini kurang
berpengaruh terhadap hasil perlombaan maka tidak ada teknik khusus yang harus
dipelajari atau dilatih. Sikap start pada umumnya adalah sebagai berikut. pada
aba “bersedia”, atlet menepatkan kaki kiri di belakang garis start, kaki kanan
di belakang kaki kiri, badan agak condong ke depan, tangan bergantung kendor.
pada “bunyi pistol” atau aba “Ya!”, segera langkahkan kaki kanan ke depan, dan
terus jalan.
2) Langkah
Dimulai dengan gerakan
mengangkat paha kaki ayun ke depan, lutut terlipat, tungkai badan bergantung ke
depan, karena ayunan paha ke depan tungkai bawah ikut terayun ke depan, lutut
menjadi lurus, kemudian menapak ke tumit terlebih dahulu menyentuh tanah;
bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu menolak dengan mengangkat
tumit selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah berganti menjadi kaki ayun.
3) Kecondongan Badan Sedikit ke Depan
Dimulai dengan Ayunan
Lengan Siku dilipat lebih kurang 90 derajat, ayunan lengan arahnya lebih masuk,
gerakan lengan seirama dengan langkah kaki.
4) Finish
Tidak ada teknik khusus
untuk finish ini. Umumnya jalan terus hingga melewati garis finish, baru
dikendorkan keceppatan jalannya setelah melewati jarak lima meter. Untuk
memperoleh langkah- langkah yang tidak sampai terangkat sehingga melayang, maka
pemindahan berat badan dari satu kaki ke kaki lain harus nampak jelas pada
gerak panggul. Pembelajaran jalan cepat menempuh jarak 200 meter dilakukan
dengan kecepatan maksimal (pengerahan tanaga 85-95%) dilakukan dengan
pengulangan 10-15 kali dengan istirahat atau pemulihan tenaga 2-3 menit.
d. Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat Menempuh Jarak 500 Meter
Pembelajaran jalan cepat
dengan menempuh jarak 500 meter sama dengan pembelajaran jalan cepat menempuh
jarak 200 meter, akan tetapi dilakukan dengan kecepatan sub-maksimal dengan
pengulangan antara 6-12 kali dengan istirahat atau pemulihan antara 3-4 menit.
Setelah melakukan gerakan-gerakan di atas dilanjutkan dengan pembelajaran jalan
cepat menempuh jarak 1.000 meter. Pembelajaran ini dilakukan sama dengan
pembelajaran di atas, akan tetapi dilakukan dalam berntuk perlombaan, yaitu
dimulai dari gerakan start berdiri sampai dengan finish.
Hal-Hal yang Perlu Dihindari
dan Diutamakan dalam Jalan Cepat
a. Hal-Hal yang Perlu Dihindari dalam Jalan Cepat
a. Hal-Hal yang Perlu Dihindari dalam Jalan Cepat
- Kehilangan hubungan/kontak
dengan tanah (terlepas dari permukaan tanah dan ada saat melayang).
- Kecondongan badan terlalu ke
depan atau tertinggal di belakang.
- Menarik atau menurunkan titik
pusat gravitasi badan.
- Mendorong titik gravitasi
menurut jalur yang zig-zag.
- Langkah terlalu pendek.
b. Hal-Hal yang Perlu
Diutamakan dalam Jalan Cepat
- Pelihara lutut tetap lurus pada
saat/fase menumpu.
- Perkuatlah otot-otot
belakang/punggung dan otot-otot daerah perut.
- Cegahlah badan dan lengan
diangkat terlalu tinggi.
- Gerakkan kaki pada/di atas
garis lurus.
- Lakukan daya dorong yang penuh,
gunakan gerak lengan yang mudah dan gerakan yang baik dari pinggang.
Langganan:
Postingan (Atom)