Selasa, 22 September 2015

Macam-Macam Atletik

                                                   ATLETIK
Olahraga sepertinya tetap menjadi pilhan terbaik nan harus dilakukan bila kita ingin memiliki tubuh nan sehat. Sepertinya olahraga nan paling sederhana, murah, dan dapat dilakukan oleh siapa pun salah satunya ialah lari. Lari termasuk dalam cabang cabang atletik.
Cabang-cabang atletik meliputi olahraga lari, lompat, dan lempar. Atletik merupakan cabang olahraga nan telah diperlombakan sejak olimpiade pertama dilaksanakan pada 776 SM lalu.
Mengingat zaman dahulu masih belum banyak terdapat beberapa fasilitas olahraga, tampaknya menjadi hal nan sangat wajar bila cabang cabang atletik menjadi satu-satunya jenis olahraga nan diperlombakan pada saat pertama kali olimpiade digelar.
Pada saat dikenalkan pertama kali di kejuaraan olimpiade, Bangsa Yunani membuat semacam pembagian kategori perlombaan. Kategori perlombaan nan memfokuskan pada olahraga lari dan melempar ialah Roman Game. Ketegori ini syahdan berakar dari Yunani murni.
Perlombaan olahraga ini rupanya sangat digemari oleh anak-anak bangsawan pada masa itu. Mereka pun kemudian dilatih berlari, bertarung, bergulat, berkuda, memanah, dan latihan menggunakan senjata. Beberapa pertandingan pun sering digelar antara mereka.
Ketika seseorang ingin menggeluti cabang cabang atletik maka secara langsung orang itu harus dapat berlari lebih cepat, melompat jauh lebih tinggi, dan melempar lebih jauh. Jika tidak, maka akan bisa dipastikan dia akan selalu kalah dalam setiap perlombaan atletik.
Cabang-cabang atletik nan selalu diperlombakan dalam olimpiade sebenarnya sering kita lakukan sehari-hari, seperti berlari ketika akan mengejar sesuatu, melompat ketika menemukan penghalang, dan melempar ketika ada sesuatu nan memang harus dilempar.
Arena buat perlombaan cabang cabang atletik biasanya terdapat di dalam dan luar ruangan. Terdiri atas arena jalur nan digunakan buat berlari, dan arena lapangan nan biasa digunakan buat melompat dan melempar.
Sebenarnya cabang cabang atletik pada dasarnya memiliki tiga induk olahraga, yaitu lari, lompat, dan lempar. Masing-masing induk olahraga tersebut memiliki beberapa anakan cabang nan biasa diperlombakan.


Cabang Atletik Lari
Salah satu cabang cabang atletik yaitu cabang atletik lari
Cabang ini mempunyai beberapa kategori nan biasa dilombakan di arena jalur, di antaranya sebagai berikut.
  1. Sprint, jeda lari dari kategori olahraga lari ini biasanya antara, 60 meter buat di dalam ruangan, dan 100 hingga 400 meter.
Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, adalah :
- star berdiri (
 standing start )
- star jongkok ( crouching start )
- start melayang ( flying start ) dilakukan hanya buat pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.
  1. Lari berintang, jaraknya sekitar 300 meter. Dalam kategori ini pelari akan menemui beberapa rintangan.
  1. Halang rintang/gawang, buat lari jenis ini biasanya memiliki jeda antara 110 meter hingga 400 meter.
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jeda jauh dengan melalui rintangan-rintangan. Rintangan itu ada dua macam;
1.Rintangan Gawang
2.Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran spesifik dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara buat melampaui rintangan gawang nan banyak digunakan ialah :
(a)Seperti lari gawang biasa,
(b)Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang.
  1. Estafet. Kategori perlombaan lari jenis ini memiliki empat variasi jarak. Jeda 100, 200, 400, dan 800 meter, masing-masing dilakukan olah empat pelari dalam satu jalur lintasan.
Lari sambung atau lari estafet ialah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik nan dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan nan tak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.


Cabang Atletik Lompat
Salah satu cabang cabang atletik yaitu cabang atletik lompat. Cabang ini biasa dilakukan di arena lapangan, dan memiliki empat kategori nan dilombakan, antara lain:
  1. Lompat tinggi, olahraga ini mengharuskan atletnya buat melompat dengan menggunakan mistar nan ditekankan ke permukaan sehingga bisa melewati galah nan telah disediakan.
Ketinggian lompatan nan dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddle dimana ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup.
  1. Lompat galah, atlet diharuskan buat melompati mistar nan telah disangga oleh kedua tiang.
Lompat nan memakai tongkat,Tiang galah ialah sebuah acara di lapangan atletik nan menggunakan orang nan panjang, fleksibel sebagai tiang donasi melompat ke atas sebuah bar. Tiang jumping kompetisi nan dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans dan Celt. Sudah penuh medali di event Olimpiade sejak 1896 buat laki-laki dan perempuan sejak 2000.
  1. Lompat jauh, olahraga ini tak menggunakan alat. Atlet hanya harus mempersiapkan ancang-ancang supaya dapat melompat sejauh mungkin.
Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan buat mencapai lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh buat jeda awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan ( speed ), Kekuatan ( stenght ), Kelenturan ( flexibility ), Daya tahan ( endurance ), Ketepatan (acuration ).
Gaya lompatan dalam Lompat Jauh nan sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara.
  1. Lompat ganda, olahraga ini sama seperti lompat tinggi, namun dilakukan oleh dua orang sekaligus.


Cabang Atletik Lempar
Salah satu cabang cabang atletik yaitu cabang atletik lempar. Cabang atletik lempar dilakukan di arena lapangan, sama dengan cabang cabang atletik lompat. Cabang ini mempunyai empat cabang nan dilombakan, di antaranya:
  1. Tolak peluru, cabang olahraga ini dilakukan dengan cara melemparkan bola besi nan sangat berat (peluru) sejauh mungkin.
Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru nan digunakan terbuat dari besi berbentuk bulat telur dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang terpenting dari Tolak peluru ialah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi buat menolak harus ditekankan pada kaki. sebab kaki ialah bagian nan terkuat dari badan.
  1. Lempar peluru, kurang lebih sama dengan nan dilakukan pada tolak peluru.
  1. Lempar lembing, nan harus dilemparkan sejauh mungkin dalam olahraga ini ialah lembing (sejenis tombak).
Lembing dipegang pada bagian pegangannya nan diikat dengan tali sepanjang 20cm, dengan jari kelingking terdekat pada ujung lembing, sedangkan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk dan jari tengah memegang erat ikatan tali pegangan nan berbentuk tonjolan. Pegangan itu harus kuat dan jari-jari lainya menahan lembing di atas telapak tangan. Telapak tangan harus tetap menghadap ke atas selama gerakan melempar.
  1. Lempar cakram, buat cabang ini, benda nan dilemparkan ialah cakram. Bentuknya kurang lebih seperti piring.
Ada 3 termin dalam melempar cakram
1. persiapan - berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar - pegang cakram dgn tangan kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan secara berulang-ulang .saat cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
2. aplikasi - ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40o ) - lepaskan cakram pada saat berada di depan muka
3. epilog - Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah sehingga b adan melonjak ke depan-atas - langkahkan kaki kanan ke depan buat menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks buat menjaga ekuilibrium badan
Mengasyikan bukan bila Anda lebih mengenal majemuk cabang cabang atletik nan ada.

Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “athlon atau athlum” artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. Orang yang melakukannya dinamakan “athleta” (atlet). Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingan/ diperlombakan yang meliputi nomor jalan, lari, lompat, dan lempar. Istilah “athletic” dalam bahasa Inggris dan atletik dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bolabasket, tenis, sepakbola, senam dan lain-lain.

Menurut sejarah, bangsa Yunani yang pertama kali menyelenggarakan perlombaan atletik. Hal ini dapat dibaca dari karya pujangga Yunani Purba bernama Homerus. Atletik itu sendiri berasal dari bahasa Yunani “Athlos”, artinya lomba. pada waktu itu cabang olahraga atletik dikenal dengan pentahlon atau panca lomba dan decathlon atau dasa lomba. pada nomor lari (marathon), nomor ini merupakan kegiatan berlari yang telah dimulai sejak tahun 490 sebelum Masehi. Kegiatan itu berawal dari sebuah kota kecil yang bernama Marathon, 40 km dari Athena. Jarak sepanjang itulah yang diperlombakan dalam Olimpiade 1889 di Athena. Baru pada tahun 1908, jarak marathon dibakukan menjadi jarak 42,195 km. Sejak itu, cabang olahraga marathon selalu menjadi puncak sekaligus penutup seluruh rangkaian olahraga.

Olimpiade modern dilaksanakan atas prakarsa seorang warga negara Prancis yang bernama Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 bertempat di Athena Yunani. Dalam Olimpiade tersebut nomor atletik merupakan tambang medali yang diperebutkan. Namun organisasi olahraga atletik internasional baru terbentuk pada tanggal 17 juli 1912 pada Olimpiade ke-5 di Stockhom, Swedia dengan nama “International Amateur Athletic Federation” yang disingkat IAAF. Sejak saat itu, atletik mengalami perkembangan yang sangat pesat. pada tanggal 3 September 1950 di Indonesia berdiri PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Jalan Cepat
Jalan cepat adalah suatu nomor atletik yang harus dilakukan dengan segala kesungguhan. Pertama kali diadakan pada tahun 1912 jalan cepat 10 km diselenggarakan pada lintasan sebagai salah satu nomor olimpiade tahun 1976 tercantum nomor jalan cepat 20 km, yang sejak 1956 dipertandingkan dalam olimpiade. Tetapi pada olimpiade tahun 1980 di Mokswa, jalan cepat 50 km dicantumkan lagi dalam nomor perlombaan. pada tahun-tahun terakhir ini perlombaan jalan cepat mulai banyak penggemarnya dan dibicarakan. Dalam olimpiade modern perlombaan jalan cepat 20 km, dan 50 km telah lama menjadi nomor yang selalu diperlombakan.
Di Indonesia perlombaan jalan cepat sebagai nomor yang diperlombakan pada kejuaraan nasional atletik tahun 1978. Jarak yang diperlombakan ialah untuk wanita: 5 km dan 10 km, dan untuk pria: 10 km dan 20 km.

Perbedaan antara Jalan Cepat dan Lari
Secara awam gerakan jalan dengan lari tidak ada perbedaan yang berarti. Baik jalan maupun lari adalah gerakan memindahkan badan ke depan dengan langkah-langkah kaki. Perbedaan jalan cepat dan lari adalah sebagai berikut.

Jalan cepat : pada gerakan jalan cepat selalu ada kaki yang kontak dengan tanah. Artinya, setiap saat salah satu kaki selalu kontak tanah. Lari : Dalam gerakan lari, ada saat melayang, pada waktu melangkah. Artinya, pada saat tertentu kedua kaki lepas atau tidak menyetuh/ menginjak tanah.

Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat
Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa sehingga kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus. Pelaksanaan perlombaan jalan cepat itu diawali dengan adanya pemberangkatan (start) dan diakhiri dengan melewati garis finish, maka untuk teknik jalan cepat ini dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu : teknik start, teknik jalan cepat, dan teknik melewati garis finish. Prinsip dasar jalan cepat akan diuraikan secara lengkap sebagai berikut.

a. Start
Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri. Karena start pada jalan cepat ini kurang berpengaruh terhadap hasil perlombaan maka tidak ada teknik khusus yang harus dipelajari atau dilatih. Sikap start pada umumnya adalah sebagai berikut.

b. Prinsip Dasar Jalan Cepat

  1. Langkah, Dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan, lutut terlipat, tungkai badan bergantung ke depan, karena ayunan paha ke depan tungkai bawah ikut terayun ke depan, lutut menjadi lurus, kemudian menapak ke tumit terlebih dahulu menyentuh tanah; bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu menolak dengan mengangkat tumit selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah berganti menjadi kaki ayun.
  2. Kecondongan badan sedikit ke depan dengan ayunan lengan. Siku dilipat lebih kurang 90 derajat, ayunan lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan seirama dengan langkah kaki.
c. Finish
Tidak ada teknik khusus untuk finish ini. Umumnya jalan terus hingga melewati garis finish, baru dikendorkan kecepatan jalannya setelah melewati jarak lima meter. Untuk memperoleh langkah- langkah yang tidak sampai terangkat sehingga melayang, maka pemindahan berat badan dari satu kaki ke kaki lain harus nampak jelas pada gerak panggul.

Prinsip Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat
a. Aktivitas Pembelajaran Fase Tumpuan Dua Kaki
Sekarang praktikkan fase tumpuan dua kaki jalan cepat dengan cara berikut ini.

  1. Coba perhatikan dan amati contoh yang diperagakan oleh guru cara melakukan fase tumpuan dua kaki gerakan jalan cepat.
  2. Lakukan seperti yang dipraktikkan oleh guru.
  3. Rasakan saat kamu melakukan gerakan tersebut.
  4. Bandingkanlah dengan gerakan yang kamu lakukan dengan contoh yang diberikan oleh gurumu.
  5. Gerakan yang mana mudah untuk kamu lakukan?
b. Aktivitas Pembelajaran Fase Tarikan
Sekarang praktikkan fase tarikan jalan cepat dengan cara berikut ini.

  1. Coba perhatikan dan amati contoh yang diperagakan oleh guru cara melakukan fase tarikan gerakan jalan cepat.
  2. Lakukan seperti yang dipraktikkan oleh guru.
  3. Rasakan saat kamu melakukan gerakan tersebut.
  4. Bandingkanlah dengan gerakan yang kamu lakukan dengan contoh yang diberikan oleh gurumu.
  5. Gerakan yang mana mudah untuk kamu lakukan?
c. Aktivitas Pembelajaran Fase Relaksasi
Sekarang praktikkan fase relaksasi gerakan jalan cepat dengan cara berikut ini.

  1. Coba perhatikan dan amati contoh yang diperagakan oleh guru cara melakukan fase relaksasi gerakan jalan cepat.
  2. Lakukan seperti yang dipraktikkan oleh guru.
  3. Rasakan saat kamu melakukan gerakan tersebut.
  4. Bandingkanlah dengan gerakan yang kamu lakukan dengan contoh yang diberikan oleh gurumu.
  5. Gerakan yang mana mudah untuk kamu lakukan?
d. Aktivitas Pembelajaran Fase Dorongan
Sekarang praktikkan fase dorongan jalan cepat dengan cara berikut ini.

  1. Coba perhatikan dan amati contoh yang diperagakan oleh guru cara melakukan fase dorongan gerakan jalan cepat.
  2. Lakukan seperti yang dipraktikkan oleh guru.
  3. Rasakan saat kamu melakukan gerakan tersebut.
  4. Bandingkanlah dengan gerakan yang kamu lakukan dengan contoh yang diberikan oleh gurumu.
Gerakan yang mana mudah untuk kamu lakukan?
Aktivitas Jalan Cepat
a. Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat pada Lintasan Lurus
Cara melakukan jalan cepat pada lintasan lurus adalah sebagai berikut.

  1. Berjalan sepanjang lintasan dan upayakan agar telapak kaki mengikuti sebuah garis lurus.
  2. Menjaga agar badan bergerak pada jalur lurus sehingga tidak terjadi pengurangan jangkauan langkah ataupun kecepatan.
  3. Berkonsentrasi pada gerak sebelah kaki dalam tahap penarikan dengan menancapkan tumit pada tanah dan berkonsentrasi pada gerak tersebut oleh kaki yang lain, kemudian perhatikan kedua kaki.
  4. Seperti Pembelajaran 3) tetapi berkonsentrasi pada kaki pendorong.
  5. Lakukan pembelajaran di atas berulang kali, pertama dengan satu kaki kemudian dengan kedua belah kaki. dengan langkah terkontrol, lakukan langkah-langkah percepatan dan perubahan-perubahan irama jalan, pada jarak- jarak yang pendek.
b. Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat pada Tikungan
Cara melakukan jalan cepat pada tikungan adalah sebagai berikut :

  1. Badan dan kepala diusahakan tetap vertikal, lengan bengkok pada siku dengan sudut ±90º.
  2. Kaki belakang setelah melakukan dorongan dengan sempurna, bergerak maju ke depan, bengkok dan ujung jari kaki dekat dengan tanah.
  3. Kaki depan ditarik ke belakang dan diluruskan sampai mencapai penarikan dan dorongan.
  4. Kaki-kaki bergerak pada satu garis dalam arah jalan cepat dan titik pusat gravitasi menempuh jalur yang sama.
c. Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat Menempuh Jarak 200 Meter
Pembelajaran jalan cepat dapat dilakukan dengan cara naik dan turun bukit, berbaris dengan langkah besar, jalan cepat dengan berbagai kecepatan, pembelajaran senam untuk memudahkan gerak pinggung dan bahu, dan untuk menguatkan otot-otot kaki, perut, dan punggung. Pembelajaran jalan cepat menempuh jarak 200 meter dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1) Start
Start perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri. Karena start pada jalan cepat ini kurang berpengaruh terhadap hasil perlombaan maka tidak ada teknik khusus yang harus dipelajari atau dilatih. Sikap start pada umumnya adalah sebagai berikut. pada aba “bersedia”, atlet menepatkan kaki kiri di belakang garis start, kaki kanan di belakang kaki kiri, badan agak condong ke depan, tangan bergantung kendor. pada “bunyi pistol” atau aba “Ya!”, segera langkahkan kaki kanan ke depan, dan terus jalan.

2) Langkah
Dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan, lutut terlipat, tungkai badan bergantung ke depan, karena ayunan paha ke depan tungkai bawah ikut terayun ke depan, lutut menjadi lurus, kemudian menapak ke tumit terlebih dahulu menyentuh tanah; bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu menolak dengan mengangkat tumit selanjutnya ujung kaki tumpu lepas dari tanah berganti menjadi kaki ayun.

3) Kecondongan Badan Sedikit ke Depan
Dimulai dengan Ayunan Lengan Siku dilipat lebih kurang 90 derajat, ayunan lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan seirama dengan langkah kaki.

4) Finish
Tidak ada teknik khusus untuk finish ini. Umumnya jalan terus hingga melewati garis finish, baru dikendorkan keceppatan jalannya setelah melewati jarak lima meter. Untuk memperoleh langkah- langkah yang tidak sampai terangkat sehingga melayang, maka pemindahan berat badan dari satu kaki ke kaki lain harus nampak jelas pada gerak panggul. Pembelajaran jalan cepat menempuh jarak 200 meter dilakukan dengan kecepatan maksimal (pengerahan tanaga 85-95%) dilakukan dengan pengulangan 10-15 kali dengan istirahat atau pemulihan tenaga 2-3 menit.

d. Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat Menempuh Jarak 500 Meter
Pembelajaran jalan cepat dengan menempuh jarak 500 meter sama dengan pembelajaran jalan cepat menempuh jarak 200 meter, akan tetapi dilakukan dengan kecepatan sub-maksimal dengan pengulangan antara 6-12 kali dengan istirahat atau pemulihan antara 3-4 menit. Setelah melakukan gerakan-gerakan di atas dilanjutkan dengan pembelajaran jalan cepat menempuh jarak 1.000 meter. Pembelajaran ini dilakukan sama dengan pembelajaran di atas, akan tetapi dilakukan dalam berntuk perlombaan, yaitu dimulai dari gerakan start berdiri sampai dengan finish.

Hal-Hal yang Perlu Dihindari dan Diutamakan dalam Jalan Cepat
a. Hal-Hal yang Perlu Dihindari dalam Jalan Cepat

  1. Kehilangan hubungan/kontak dengan tanah (terlepas dari permukaan tanah dan ada saat melayang).
  2. Kecondongan badan terlalu ke depan atau tertinggal di belakang.
  3. Menarik atau menurunkan titik pusat gravitasi badan.
  4. Mendorong titik gravitasi menurut jalur yang zig-zag.
  5. Langkah terlalu pendek.
b. Hal-Hal yang Perlu Diutamakan dalam Jalan Cepat

  1. Pelihara lutut tetap lurus pada saat/fase menumpu.
  2. Perkuatlah otot-otot belakang/punggung dan otot-otot daerah perut.
  3. Cegahlah badan dan lengan diangkat terlalu tinggi.
  4. Gerakkan kaki pada/di atas garis lurus.
  5. Lakukan daya dorong yang penuh, gunakan gerak lengan yang mudah dan gerakan yang baik dari pinggang.


Rabu, 03 September 2014

Makalah penjaskes.




1.Silat




Pencak silat adalah salah satu cabang olahraga beladiri yang terdapat di Indonesia. Olahraga beladiri pencak silat adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Karena pencak silat lahir dari kebudayaan bangsa Indonesia, maka perkembangannya dipengaruhi oleh watak, selera, dan bakat masyarakat yang ada di daerahnya masing-masing. Selain keadaan masyarakat dan sifatnya, faktor alam juga dapat memengaruhi perkembangan pencak silat itu sendiri, misalnya keadaan tempat, iklim, keadaan sosial, dan lain sebagainya. Pencak silat adalah suatu cara beladiri yang menggunakan akal sepenuhnya. Akal yang dimiliki manusia lebih sempurna bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lainnya. Oleh karena itu, tidak mustahil jika manusia dapat menguasai segala macam ilmu di dunia ini.
Pengertian Pencak Silat
Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana, terarah, terkoordinasi, dan terkendali yang mempunyai empa aspek satu kesatuan, yaitu aspek mental spritual, aspek beladiri, aspek olahraga, dan aspek seni budaya. Dengan demikian, pencak silat merupakan cabang olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari karena memiliki empat aspek yang merupakan satu kesatuan utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

Sejarah pencak silat di Indonesia sudah sangat lama, namun baru kelihatan dengan sangat jelas ketika berdirinya organisasi pencak silat (IPSI). Sejak saat itu pula nama pencak silat resmi digunakan. Sebelumnya, di daerah Sumatera lebih dikenal dengan istilah Silat, sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal dengan istilah Pencak Silat. Pada periode kepemimpinan Eddie M. Nalapraya, Indonesia memiliki hasrat untuk mengembangkan pencak silat ke mancanegara dengan mengambil prakarsa pembantukan dan pendirian Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT) pada tanggal 11 Maret 1980 bersama Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam, Keempat negara tersebut akhirnya dinyatakan sebagai negara-negara pendiri organisasi pencak silat internasional.

Upaya pengembangan pencak silat yang dipelopori Indonesia dan anggota PERSILAT lainnya sampai saat ini berhasil manambah anggota PERSILAT. Penambahan anggota ini memberikan dampak pada usaha IPSI dan anggota PERSILAT lainnya untuk memasukkan pencak silat ke multi event di tingkat Asia, yaitu Asian Games, dengan membentuk organisasi Pencak Silat Asia Pasifik pada bulan Oktober 1999. Organisasi pencak silat di Indonesia yang disebut dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, diprakarsai oleh Mr. Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Pusat Kebudayaan.

2.Elakan
Elakan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan sikap kaki yang tidak berpindah tempat atau kembali ke tempat semula. Elakan terdiri dari: a) elak bawah b) elak atas c) elak samping dan d) elak belakang (lurus dan berputar).
a. Elak Bawah
- Mengelakkan diri dari seranganpada bagian badan sebelah atas.
- Merendahkan diri dengan sikap tungkai tanpa memindahkan letak telapak kaki.
- disertai dengan sikap tubuh dan sikap tangan waspada.
b. Elak atas
- mengelakkan diri dari serangan pada bagian badan sebelah bawah.
- Mengangkat kedua kaki dengan sikap tingkai ditekuk.
- Disertai dengan sikap tubuh dan sikan tangan waspada.
- Mendarat dengan kaki menyilang
c. Elak samping
- Mengelakkan didi dari serangan lurus depan dan atas.
- dari sikap kangkang, memindahkan badan kesamping dengan merubah sikap tungkai/ kuda-kuda.
- disrtai dengan sikap tubuh dan sikap tangan waspada.

d. Elak belakang lurus
- Mengelakkan diri dari serangan lurus depan dan samping.
- Dari sikap kuda-kuda depan, memindahkan badan kebelakang.
- Disertai dengan sikap tubuh dan sikap tangan waspada.
e. Elak belakang berputar
- Mengelakkan diri dari serangan lurus kedepan dan samping.
- Dari sikap kuda-kuda depan, memindahkan badan ke belakang.
- Disetai dengan sikap tubuh dan sikap tangan waspada.

3.Teknik-Teknik Serangan Dalam Pencak Silat


Teknik Dasar Serangan (Tangan)
Dibagi berdasarkan alat yang di gunakan untuk melakukan serangan antara lain :
a.       Serangan lengen atau pukulan
b.      Serangan tungkai atau kaki atau tendangan
Bisa juga menggunakan bagian dari lengan dan tungkai yaitu :
-      Sipuan sapuan dan sebagainya
-      Lututan kaitan
Setiap serangan memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
a.       Sikap tangan atau kaki sebagai alat serangan
b.      Sikap kuda-kuda
c.       Sikap tubuh

1. Teknik Seranga Lengan
a.       Serangan Tangan
Arah dapat meliputi :
-     Tebak, pukulan telapak tangan
-      Tinju, tangan di kepalkan
-      Dorong, dua telapak tangan
-      Sodok, telapak tangan terlentang
-      Bandul, mengayun kepalan
Arah bawah, meliputi :
-    Bandul atau catok (upper cut dalam tinju)
-    Sangga, pangkal telapak tangan (kedagu)
-    Colok atau tusuk
Arah atas, meliputi :
-    Tombok
-    Pedang
    Tebak
Arah samping, meliputi :
-    Pedang (telapak tangan)
-    Tampar
-    Bandul (dari samping)
-    Kepret (punggung tangan)
b.      Serangan Siku
Pada serangan siku jarak lawan harus dekat dengan arah serangan sebagai berikut :
-      Arah serangan depan
-      Arah serangan samping
-      Arah serangan belakang
-      Arah serangan serong
-      Arah serangan atas
-      Arah serangan bawah
2. Teknik Serangan Tungkai Atau Kaki Atau Tendangan
Serangan ini juga tidak jauh berbeda dengan serangan lengan, juga menggunakan variasi bagian kaki. Tergantung pada sikap pasang dan sikap gerak-gerik lawan, adapun teknik serangan adalah sebagai berikut :
a.       Teknik Serangan Kaki
Dapat dilakukan dari berbagai posisi, antara lain :
-      Posisi tendangan depan
-      Posisi tendangan samping
-      Posisi tendangan belakang
-      Posisi tendangan busur
b.      Teknik Serangan Lutut
Serangan lutut dapat di lakukan dari arah atas dan bawah.


4.Pukulan

Dalam Pencak Silat Olah Raga sesuai dengan peraturan yang ada,disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pukulan adalah berbagai macam teknik serangan yg di lakukan dengan mempergunakan tangan sebagai komponennya.
Jadi secara singkat dapat di jelaskan bahwa dalam Pencak Silat segala teknik pukulan yang terdapat dalam Pencak Silat (dalam bentuk apaun) boleh dipergunakan untuk menyerang yang disahkan dalam upaya memperoleh angka
Dari Sekian banyak teknik yang terdapat dalam pencak silat,dalam pelaksanannya Pencak Silat Olah Raga ternyata tidak dapat dipergunakan,denagn pertimbangan efesiensi dan efektivitas serta keselamatan pesilat.Dalam pertandingan Pencak Silat Olah Raga,teknik pukulan yang sering dipergunakan adalah : pukulan depan,pukulan sangkol/bandul , pukulan samping dan pukulan lingkar.

Pukulan depan adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan lurus kedepan,yang mencapai hasil optimal dapat dilakukan dengan dibantu oleh pergerakan bahu putaran pinggang yang mendukung untuk pemindahan beraat badan kedepan (tangan yang menyerang).Pukulan ini dapat dilakukan dalam dua sikap tubuh yang berbeda,yaitu

Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk menyerang,sejajar dengan posisi   kaki yang berada didepan (jab)
Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk menyerang,tidak sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan (Straight)

         2.  Pukulan Sangkol
Yaitu Pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan ditekuk (90 %).Lintasan pukulan adalah diayun dari bawah ke atas.Pukulan ini dapat dilaksanakan dengan posisi kaki yg bervariasi,baik dengan posisi kaki depan sejajar dengan tangan yang dipergunakan yuntuk menyerang maupun tidak.

        3. Pukulan Lingkar
Yaitu pukulan yang dilakukan denagn lintasan pukulan dari arah samping luat tubuh pesilat menuju ke arah dalam tubuh pesilat.Untuk mendukung tercapainya hasil optimal dari pukulan lingkar ini,harus di dukung dengan pergerakan bahu dan pinggang yang searah dengan arah pukulan.hal ini akan menambah bobot dengan adanya dorongan berat badan pesilat ke tangannya.

        4. Pukulan Samping
Perkiraan dari teknik pukulan samping ini adalah punggung tangan.Adapun lintasan dari samping dalam tubuh pesilat ke arah luar tubuh pesilat.



5.kuda-kuda dalam pencak silat

KUDA-KUDA DASAR, SIKAP PASANG , LATIHAN LANGKAH KAKI DENGAN MENGGUNAKAN 8 ARAH MATA ANGIN SERTA POLA LANGKAH, PUKULAN, TENDANGAN DAN TANGKISAN DALAM PENCAK SILAT 
A.    Kuda-kuda dalam pencak silat
kuda-kuda adalah suatu posisi dimana kaki menapak untuk memperkuat posisi tubuh, agar tidak mudah dijatuhkan olaeh lawan, disamping itu kuda-kuda juga sangat penting untuk menahan dorongan dari lawan dan menjadi dasar titik tolak serangan.
Macam-macam kuda-kuda dalam pencak silat, antara ain :
1.      kuda-kuda depan
yakni, kuda-kuda dengan sikap salah satu kaki kanan misalkan berada pada posisi depan lalu ditekuk, kemudian kaki belakang lurus dengan telapak kaki menghadap samping lurus, pandangan kedepan dengan berat badan ditopang di depan.

2.      Kuda-kuda belakang
Yakni, kuda-kuda dengan posisi salah satu kaki kiri misalkan ditarik kebelakang pada posisi ditekuk, kemudian kaki kanan yang berada didepan juga ikut ditekuk sedikit, pandangan tetap ke depan dengan tumpuan berat badan berada di belakang.

3.      Kuda-kuda tengah
Yakni, kuda-kuda dengan sikap posisi kedua kaki dibuka melebar lalu lutut ditekuk, kedua tangan didepan lalu pada saat kaki akan melebar maka, saat itu tangan juga ikut dimainkan, pandangan tetap kedepan dengan berat badan ditopangkan secara merata pada kedua kaki tersebut.

4.      Kuda-kuda samping
Yakni, kuda-kuda dengan sikap awalnya sama seperti sikap kuda-kuda tengah tapi, pada posisi ini badan agak dicondongkan ke samping, salah satu kaki ditekuk membentuk sudut siki-siku dan kaki belakang tekuk sedikit dengan telapak kaki menghadap samping lurus.

5.      Kuda-kuda silang depan
Yakni, kuda-kuda dengan sikap saah satu kaki berada di depan dengan keadaan kaki menyilang, salah satu kaki belakang yaitu jinjit, kemudian arah gerakan kedepan, kedua lutut ditekuk dan pada kuda-kuda ini berat badan ditopang didepan pandangan ke depan .

6.      Kuda-kuda silang belakang
Yakni, kuda-kuda pada sikap salah satu kaki berada dibelakang dalam keadaan menyilang, kedua lutut ditekuk dengan salah satu tangan menjulur kebelakang serta pandangan kita juga ke belakang.